forked from WA-Catalog/id_tn
27 lines
1.1 KiB
Markdown
27 lines
1.1 KiB
Markdown
# Bangunlah, hai angin utara, dan datanglah, hai angin selatan
|
||
|
||
Perempuan itu berbicara kepada angin utara dan angin selatan sebagaimana mereka adalah manusia. AT : "Saya berharap angin utara dan angin selatan akan datang dan berhembus." (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-personification]])
|
||
|
||
# Bangunlah, hai angin utara
|
||
|
||
"Angin utara, mulai berhembus"
|
||
|
||
# Bertiuplah di tamanku
|
||
|
||
Taman itu menggambarkan tubuhnya, yang dia lumuri dengan minyak berbau harum (Kidung Agung 4:14).(Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
|
||
|
||
# mungkin mengeluarkan aroma
|
||
|
||
"Mungkin mengirimkan bau yang harum"
|
||
|
||
# Biarlah kekasihku ... buah-buah pilihan
|
||
|
||
Perempuan itu mengundang laki-laki itu untuk bercinta dengannya. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
|
||
|
||
# Biarlah kekasihku
|
||
|
||
Frasa ini mengacu kepada laki-laki yang dicintai perempuan itu. Dalam beberapa bahasa mungkin lebih alami baginya untuk memperlihatkan padanya sebagai "kekasihku" Lihat bagaimana anda menerjemahkan ini di Kidung Agung 1:13. AT : "Kekasihku" atau "Sayangku"
|
||
|
||
# buah-buah pilihan
|
||
|
||
"Buah-buahan yang luar biasa" |