Ungkapan "deng sgenap hati" berarti "spenuhnya" dan "deng sgenap jiwa" berarti "deng sgenap diri" Kedua kalimat ini mempunyai arti yang sama.Artilain: "deng sgenap diri dong" atau "deng sgenap kekuatan dong" (Lihat:[[rc://*/ta/man/translate/figs-idiom]]dan[[rc://*/ta/man/translate/figs-doublet]])
Kata "takhta" merupakan suatu metonimia tuk raja yang duduk di takhta. Pernyataan ironis "tra akan terputus" dapa dinyatakan secara positif.Artilain: "keturunanmu tra akan terputus menjadi raja-raja di Israel" atau "salah satu keturunanmu akan slalu menjadi raja Israel". (Lihat:[[rc://*/ta/man/translate/figs-metonymy]]dan[[rc://*/ta/man/translate/figs-litotes]])