Sang penulis menggunakan persamaan dalam setiap ayat-ayat untuk membentuk satu ide dengan menggunakan dua pernyataan yang berbeda supaya memberikan penekanan pada 1) pertolongan yang diberikan Ayub kepada orang lain di masa lalu, 2) akibat dari masalah yang dihadapinya sekarang, dan 3) kesalehannya dihadapan TUHAN. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-parallelism]])
Di sini penguatan dikatakan seperti seseorang yang lemah lututnya yang tidak bisa menjaga tubuhnya untuk berdiri tegak. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])