Di sini "sesat di hati mereka" adalah perumpamaan untuk tidak setia kepada Allah. Di sini "hati" diumpamakan dari pikiran atau keinginan. AT: "Mereka selalu menolak Aku" atau "Mereka selalu tidak mau menaati Aku" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]] dan [[rc://id/ta/man/translate/figs-metonymy]])
Ini membicarakan tentang cara mengatur hidup seseorang seolah-olah sebagai jalan atau jalur. AT: "Mereka tidak tahu bagaimana Aku menginginkan mengatur hidup mereka" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Damai dan keamanan yang disediakan Allah dikatakan bahwa itu adalah tempat perhentian yang diberikan-Nya, dan tempat di mana orang-orang bisa pergi. AT: "Mereka tidak akan masuk ke tempat perhentian" atau "Aku tidak akan mengijinkan mereka mengalami berkat perhentianKu" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])