Di sini kata "hati" menggambarkan sikap dan perasaan, dan menjadi "tidak tahu malu" berarti tidak merasa malu atas dosa-dosa mereka walaupun seharusnya mereka malu. Bahkan perasaan tidak malu akan memberikan banyak alasan Allah untuk menghukum mereka. AT: "Engkau akan membiarkan mereka merasa tidak malu atas dosa mereka" (Lihat:[[rc://id/ta/man/translate/figs-metonymy]])
Kata "penghukuman" dapat diungkapakan dengan kata "mengutuk" atau "kutuk". AT: "Hukum mereka" atau "kutuk mereka" (Lihat:[[rc://id/ta/man/translate/figs-abstractnouns]])