Penulis melanjutkan menggunakan kesejajaran dalam setiap ayat. Untuk menyampaikan satu gagasan yang menggunakan dua pernyataan yang berbeda untuk menekankan pikiran Ayub bahwa, sesudah mati, baik Allah maupun orang yang mengenalnya tidak akan bertemu dengannya lagi. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-parallelism]])
Banyak versi terjemahan Alkitab ini seperti "mata yang melihat ku tidak akan melihatku lagi." Kata "Allah" ditambahkan dalam frasa ini karena tersirat dalam konteks. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-explicit]])
Allah digambarkan melalui "mata" Nya untuk menekankan apa yang Dia lihat. Terjemahan lainnya: "Allah yang melihatku ... Allah akan melihatku" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-synecdoche]])