Yehuda mengarahkan dirinya sendiri sebagai "hambamu." Ini merupakan cara yang formal untuk berbicara kepada seseorang yang lebih memiliki kekuasaan. Hal Ini dapat dinyatakan sebagai orang pertama. Terjemahan lainnya: "biarkanlah aku, hambamu" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-123person]])
Kata "telinga" adalah sebuah sinekdoke yang mewakili keseluruhan pribadi orang tersebut. Terjemahan lainnya: "bicara kepadamu tuanku" (lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-synecdoche]])
Di sini "tuanku" mengarah kepada Yusuf. Ini merupakan cara yang formal untuk berbicara kepada seseorang yang lebih memiliki kekuasaan. Ini dapat dinyatakan sebagai orang kedua. Terjemahan lainnya: "kepada kamu" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-123person]])
Menjadi marah di sini berbicara seolah-olah itu adalah suatu api yang terbakar. Terjemahan lainnya: "Tolong jangan marah kepadaku, hambamu" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Yehuda membandingkan tuannya dengan Firaun untuk menekankan kekuasaan besar yang tuannya punya. Dia juga menyiratkan/mengatakan secara tidak langsung bahwa dia tidak ingin tuannya menjadi marah dan mengeksekusinya. Terjemahan lainnya: "karena engkau sama berkuasanya seperti Firaun dan dapat membuat prajurit-prajuritmu/tentara-tentaramu membunuh aku" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-explicit]])
Ini merupakan sebuah kutipan yang berada didalam kutipan. Ini dapat dinyatakan sebagai kutipan tidak langsung. Terjemahan lainnya: "Tuanku bertanya apakah kita memiliki ayah atau saudara." (Lihat:[[rc://id/ta/man/translate/figs-quotesinquotes]] dan [[rc://id/ta/man/translate/figs-quotations]])
Yehuda mengarahkan ini kepada Yusuf dengan kata-kata "tuanku" dan "nya." Dia juga mengarahkannya kepada dirinya sendiri dan saudara-saudaranya sebagai "hamba-hambanya." Terjemahan lainnya: "Engkau, tuanku, bertanya kepada kami, hamba-hambamu" atau "Kamu bertanya kepada kami" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-123person]])