Kalimat di atas digambarkan oleh Paulus secara berlebihan untuk menunjukkan betapa de memerlukan pakaian. AT: "tanpa pakaian yang menghangatkan de pu tubuh " (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-hyperbole]])
Paulus tahu bahwa Allah akan meminta tanggung jawab terkait seberapa baik jemaat-jemaat mematuhi Allah dan bicara tentang pengetahuan itu seakan hal itu adalah objek besar yang mendorongnya untuk jatuh. AT: "sa tahu bawa Allah akan meminta tanggung jawab atas pertumbuhan rohani para jemaat shingga sa slalu merasa ada objek besar yang mendorong untuk jatuh" (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Pertanyaan retorik ini dapat diterjemahkan dalam bentuk pernyataan. AT: "Kapan pun seseorang merasa lemah, sa juga merasa lemah." (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-rquestion]])
Kata "lemah" di sini mungkin sebuah gambaran untuk melukiskan kondisi rohani, tapi tak seorang pun yakin apa yang Paulus katakan terkait hal itu. Sehingga, lebih baik menggunakan kata yang sama di sini. AT: "sa juga lemah kapan pun setiap orang merasa lemah." (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Paulus menggunakan pertanyaan ini untuk mengekspresikan kemarahannya ketika sodara dalam Kristen berbuat dosa. Dalam pertanyaan ini kemarahannya diungkapkan sebagai sesuatu yang membakar dalam jiwanya. Pertanyaan retorik ini dapat diterjemahkan dalam bentuk pernyataan. AT: "Kapan pun sodara dalam Kristen membuat sodaranya berdosa, sa merasa marah." (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-rquestion]] dan [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Paulus bicara tentang dosa seakan itu menyandung sesuatu sampe jatuh. AT: "telah digiring dalam dosa" ato "mengira bahwa Allah akan mengijinkannya berbuat dosa karena hal yang diperbuat orang lain" (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Paulus bicara tentang bagaimana de menjadi marah tentang dosa seakan terdapat api yang telah menyala di dalam tubuhnya. AT: "sa tra marah tentang itu" (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])