Pasal ini melanjutkan tentang penghakiman tujuh sangkakala. Pasal ini merupakan satu kesatuan dengan pasal sebelumnya.
#### Kesengsaraan
Ada beberapa kesengsaraan spesifik disebutkan dalam Kitab Wahyu. Pasal ini berisi tentang kesengsaraan yang pertama. Mungkin kesengsaraan tersebut memiliki beberapa struktur yang penting atau kepentingan pada urutan peristiwa dari Kitab Wahyu.
#### Konsep-konsep khusus pada pasal ini
#### Simbol binatang
Simbol binatang sangat umum dalam kitab ini, demikian juga dalam pasal ini. Orang-orang dari Timur Dekat Kuno mungkin memandang binatang-binatang ini seakan memiliki "ciri-ciri" khusus yang menandakan binatang tersebut. Seperti contoh, seekor singa sering dipandang berkuasa. Penerjemah seharusnya tidak mencoba menentukan makna dari setiap gambaran.
Ini adalah gambaran umum dalam Kitab Wahyu yang melambangkan neraka. Ditekankan bahwa neraka tidak dapat dihindari. Neraka digambarkan sebagai sesuatu yang terletak di bawah, yang bertolak belakang dengan surga yang dianggap ada di atas. Ini menekankan bahwa keduanya tidak berada di bumi. (Lihat: [[rc://id/tw/dict/bible/kt/hell]])
"Abadon" di sini adalah kata Ibrani, dan "Apolion" adalah kata Yunani. Keduanya berarti "Penghancur." Yohanes menyalin bunyi kata Ibrani dengan menuliskannya dalam tulisan Yunani. Penerjemah BHC (Bebas Hak Cipta) dan BHC (Bebas Hak Cipta) Dinamis menyalin bunyi kedua kata tersebut dengan menuliskannya dalam tulisan bahasa Inggris. Penerjemah disarankan untuk menyalin kata-kata ini menggunakan tulisan bahasa target. Karena pembaca Yunani asli akan memahami arti "Apolion," penerjemah dapat juga menyediakan arti dalam teks pada catatan kaki.
Pasal ini menyebutkan pokok pertobatan. Meskipun keajaiban besar ini, orang-orang dikatakan menghindari pertobatan dan tetap pada dosa mereka. Seseorang seharusnya tidak kehilangan pemahaman yang benar dari tema pertobatan ketika membaca Kitab Wahyu. (Lihat: [[rc://id/tw/dict/bible/kt/repent]] dan [[rc://id/tw/dict/bible/kt/sin]])
Setan sering dijabarkan sebagai malaikat yang jatuh. Karena bintang adalah simbol malaikat-malaikat dalam Kitab Wahyu, frasa "sebuah bintang dari surga telah jatuh" dapat menyimbolkan Setan. (Lihat: [[rc://id/tw/dict/bible/kt/satan]], [[rc://id/ta/man/translate/writing-symlanguage]] dan [[rc://id/ta/man/translate/writing-apocalypticwriting]])
Ada banyak simile pada pasal ini. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan gambaran rumit tentang Wahyu yang didapat Yohanes. Sehingga, mereka menuliskan fungsi yang lebih praktis dari pada fungsi puitis. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-simile]])
##### Adalah paling baik untuk membiarkan makna frasa ini tetap tidak jelas dalam terjemahan jika memungkinkan. Banyak ahli percaya bahwa segel tersebut menjadi tanda untuk memisahkan orang-orang percaya dengan orang-orang tidak percaya pada masa sengsara. (Lihat: [[rc://id/tw/dict/bible/kt/believe]] dan [[rc://id/ta/man/translate/figs-explicit]])