Ini merupakan peristiwa selanjutnya dari bagian cerita yang dimulai di [Lukas 17:20](../17/20.md). Yesus mulai berbicara dengan seorang pemimpin tentang memasuki Kerajaan Surga.
Ini mengenalkan tokoh baru ke dalam cerita. Orang ini hanya dikenalkan dari jabatannya saja. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/writing-participants]])
"menerima hidup yang tidak akan berakhir." Istilah "mewarisi" biasanya merujuk kepada harta kepunyaan yang ditinggalkan seseorang kepada anak-anaknya ketika ia meninggal. Karenanya, perumpamaan ini mungkin berarti ia sudah mengerti bahwa dirinya merupakan anak Allah dan ingin supaya Allah memberinya hidup kekal. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Yesus mengajukan pertanyaan ini karena Ia mengetahui bahwa pemimpin tersebut tidak akan menyukai jawaban Yesus atas pertanyaan pemimpin tersebut di ayat 18. Yesus tidak berharap pemimpin tersebut akan menjawab pertanyaanNya. Yesus menghendaki pemimpin itu mengerti bahwa jawaban Yesus atas pertanyaan pemimpin tersebut datang dari Allah, yang adalah kebaikan itu sendiri. AT: "Kamu tahu bahwa tidak ada seorangpun yang baik, kecuali Allah sendiri, sehingga menyebutKu baik berarti membandingkanKu dengan Allah" (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-rquestion]])