Di sini "hati" wakili manusia yang utuh. Pikiran kuatir dari penulis bicara seakan-akan dong sperti api yang tabakar di dalam de. Arti lain: "Sa jadi terlalu kuatir deng hal-hal ini waktu sa pikir itu" (Liat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-synecdoche]] dan [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])