Dalam pasal ini, Yesus mengajar tentang perceraian sebagai tanggapan atas tantangan dari orang Farisi. Ajaran Yesus berdasarkan pada maksud Allah yang ada sejak awal dalam membuat pernikahan. Yesus kase tunjuk kesalahan yang petinggi agama buat dalam dong pu tradisi tentang pernikahan.
Terdapat banyak perumpamaan dalam pasal ini. Yesus pake akan dalam De pu ajaran untuk kastau persoalan yang susah. De juga pake perumpamaan untuk kase tau kebenaran tentang De pu kematian karena itu belum terjadi (liat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Kondisi ini kelihatannya adalah pernyataan yang bertolak blakang, yang muncul untuk menyangkal de pu diri sendiri, tapi itu masuk akal. Contoh, "sapapun yang meminta untuk menjadi besar diantara kam, kam harus menjadi De pu pelayan." (Liat: [Markus 10:43](./43.md))