Kedua kalimat ini pada satu sisi pu makna sama. Tapi di sisi lain, penekanan ulang-ulang pada kedua kata "bapa" dan "mama" secara tegas mencakup perempuan dan smua proses belajar mengajar. (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-parallelism]])
Gaya bahasa ini pake kata pu makna negatif "tinggalkan" untuk menyatakan kata positif "patuhi." Terjemahan lain: "patuhi ko pu mama pu ajaran" (Lihat: [[rc://*/ta/man/translate/figs-litotes]])