Pemazmur mengumpamakan keputusasaan dan kekelahannya bagaikan air yang dituang dari sebuah wadah penampung. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-simile]])
"semua tulangku lepas sendinya." Sangat memungkinkan jika penulis sedang berada dalam kesakitan jasmani, atau dia mungkin berbicara mengenai perasaan emosionalnya seakan ia sedang sakit secara fisik. (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-metaphor]])
Penulis menggambarkan tidak adanya semangat seakan hatinya bagaikan lilin yang mencair. Kata "hati" mewakili "asa." (Lihat: [[rc://id/ta/man/translate/figs-simile]] dan [[rc://id/ta/man/translate/figs-metonymy]])